Anak kecil memang lucu dan menggemaskan. Sehingga tidak jarang, anak seringkali menjadi sasaran peluk dan cium pipi saat momen kumpul keluarga seperti Lebaran. Namun, Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropis RS Pondok Indah dr. Dwinanda Aidina, Sp. A, Subsp. I. P. T. C. tidak menyarankan hal ini.
Ada bahaya mengintai di balik aksi cipika cipiki pada anak kecil. Mengingat anak kecil, apalagi yang masih bayi, memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang. Sehingga, rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.
Sebagai contoh, dr Dwinanda pun menceritakan kasus yang pernah dihadapi. Prabowo Subianto Terpergok Cipika Cipiki dengan Titiek Soeharto Saat Penetapan Pemenang Pilpres 2024 Jangan Dibiasakan, Ini Bahaya Tersembunyi di Balik Kebiasaan Minum Saat Makan
VIDEO Momen Prabowo Cipika cipiki dengan Titiek Soeharto yang Ulang Tahun, Didit Senyum senyum Gelagat Host Brownis Ketemu IchaAnnisa, AyuTingTing Bawa Tasbih, Igun Tolak Cipika cipiki Disorot Takaran Saji Kental Manis Dipangkas, Dokter Gizi Ingatkan Bahaya Asupan Gula Berlebih
JANGAN Sembarangan Memanjat di Pura Besakih, Viral Video Pamedek, Bendesa Ingatkan Aturan! Warga Terancam Bahaya Karhutla di Samarinda Kaltim, BPBD Ingatkan Jangan Bakar Sampah Pemkab Kendal Ingatkan Bahaya Flu Singapura Saat Lebaran, Sugiono: Kerumunan Akan Kami Dibatasi
"Ada pasien baru melahirkan. Yang jenguk gerombolan, digendong gantian satu per satu. Beberapa hari kemudian bayi terkena cacar. Ternyata salah satu orang yang mencium itu ada yang kena cacar. Ini contoh langsung saya alami," ungkapnya pada media briefing virtual, Jumat (5/4/2024).
Untungnya anak bayi tersebut bisa pulih dan sehat kembali. "Allhamdulillah tidak berat. Tapi di luar negeri ada yang meninggal," imbuhnya. Menurutnya, orang tua harus tegas dan melindungi anak.
"Orang tua tegas. Menolak anak dicium, terutama terpapar rokok, itu bisa menyebabkan anak bisa sakit," tegasnya. Apa lagi orang dewasa kerap jadi pembawa virus, namun tidak menunjukkan gejala. Padahal, ada bakteri atau virus di saluran pernapasan.
Sehingga ketika orang dewasa tersebut mencium atau menggendong anak, virus atau bakteri tersebut bisa menular. "Gejala yang dialami orang dewasa alami bisa berbeda. Bisa lebih berat. Memang ada contohnya dan tidak sedikit," tambahnya. Menurut dr Dwinanda, kita mungkin tidak bisa mengendalikan orang lain.
Maka, mulai lah dari diri sendiri atau lingkungan terdekat. "Edukasi kalau tidak anak badan, sakit jangan ke orang banyak. Kalau terpaksa bergabung, gunakan masker," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.