Penyebab Demensia yang Perlu Dihindari

Penyebab Demensia yang Perlu Dihindari

Demensia umum terjadi pada orang di atas 65 tahun. Ini merupakan sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak, seperti menurunnya kemampuan berpikir, memahami sesuatu, membuat pertimbangan, memahami bahasa, serta menurunnya kecerdasan mental dan berkurangnya daya ingat.

Asosiasi Alzheimer mengatakan bukti yang berkembang menunjukkan orang dapat mengurangi risiko penurunan kognitif dengan mengadopsi kebiasaan gaya hidup utama.

“Jika memungkinkan, gabungkan kebiasaan ini untuk mencapai manfaat maksimal bagi otak dan tubuh. Mulailah sekarang. Tidak ada kata terlambat atau terlalu dini untuk menerapkan kebiasaan sehat,” kata Asosiasi Alzheimer.

Melansir Eat This, berikut beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan orang mengalami demensia dan cara mengatasinya menurut Asosiasi Alzheimer.

Salah makan Makan makanan sehat dan seimbang yang lebih rendah lemak dan lebih banyak sayuran serta buah dapat membantu mengurangi risiko penurunan kognitif. Meskipun penelitian tentang diet dan fungsi kognitif terbatas, Asosiasi Alzheimer mengatakan pola makan tertentu, termasuk Mediteranian dan Mediteranian-DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), dapat berkontribusi pada pengurangan risiko.

Tak menjaga kesehatan mental Cobalah untuk mengelola stres. Beberapa penelitian mengaitkan riwayat depresi dengan peningkatan risiko penurunan kognitif. Karena itu, carilah perawatan medis jika memiliki gejala depresi, kecemasan, atau masalah kesehatan mental lain.

Tidak terlibat secara sosial Meski poin ini sulit dilakukan di masa pandemi, ini sangat penting untuk dilakukan. Terlibat secara sosial dapat mendukung kesehatan otak. Lakukan aktivitas sosial yang bermakna. Temukan cara untuk menjadi bagian dari komunitas lokal. Jika menyukai binatang, pertimbangkan untuk menjadi sukarelawan di tempat penampungan setempat. Jika suka menyanyi, bergabunglah dengan paduan suara lokal atau membantu program sepulang sekolah, atau sekedar berbagi aktivitas dengan teman dan keluarga.

Malas belajarPendidikan formal dalam setiap tahap kehidupan akan membantu mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia. Misalnya, Anda bisa mengambil kelas di perguruan tinggi di daerah Anda, di komunitas, maupun secara online.

Tidak merawat jantung atau paru-paru Bukti menunjukkan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan stroke, obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes, berdampak negatif pada kesehatan kognitif. Oleh karena itu, menjaga hati dan otak sangat baik, juga jangan merokok.

Cedera otak Cedera otak dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif dan demensia. Kenakan sabuk pengaman, gunakan helm saat olahraga kontak atau mengendarai sepeda, dan ambil langkah-langkah untuk mencegah terjatuh.

Kurang tidur Tidak cukup tidur karena kondisi seperti insomnia atau sleep apnea dapat mengakibatkan masalah dengan memori dan pikiran. Pastikan untuk tidur yang cukup 7-8 jam per hari.

Tidak berolahraga Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara aktivitas fisik dan penurunan risiko penurunan kognitif. Terlibat dalam latihan kardiovaskular teratur, misalnya, dapat meningkatkan detak jantung dan meningkatkan aliran darah ke otak dan tubuh.

Tak ada permainan otak Tantang dan aktifkan pikiran. Asosiasi Alzheimer menyarankan untuk memainkan game otak seperti teka-teki silang, melakukan sesuatu yang artistik, serta yang membuat berpikir secara strategis. Menantang pikiran mungkin memiliki manfaat jangka pendek dan jangka panjang untuk otak.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *