Kesehatan

Prosedur Operasi Tulang Belakang

Operasi tulang belakang adalah prosedur operasi tulang belakang yang bertujuan untuk mengobati nyeri tulang belakang, serta keluhan lain seperti nyeri menjalar di lengan atau kaki akibat masalah sumsum tulang belakang.

Biaya hip replacement sekitar Rp 70 Juta. Biaya tersebut merupakan biaya paket yang meliputi biaya operasional, rawat inap, dan obat-obatan.

Prosedur Operasi Tulang Belakang

Pasien akan diminta untuk berganti pakaian bedah khusus dan melepas perhiasan yang dikenakannya, kemudian dibawa ke ruang operasi. Setelah itu, pasien diberikan anestesi umum sehingga dia tidak akan sadar selama operasi tulang belakang, dan diposisikan sesuai dengan jenis operasi, biasanya menghadap ke bawah.

Saat pasien tidak sadarkan diri, dokter akan mulai membuat sayatan kulit di area tulang belakang yang akan dioperasi. Sayatan dapat dibuat di leher, punggung atas, punggung bawah, atau daerah perut sehingga tulang belakang dapat dioperasi dari depan. Ukuran sayatan yang dibuat dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan.

Setelah sayatan selesai, dokter kemudian akan melakukan dekompresi atau stabilisasi tulang belakang. Dalam operasi dekompresi, dokter akan mengangkat bagian tulang belakang yang menyebabkan tekanan pada sumsum tulang belakang.

Dokter dapat mengangkat ruas tulang belakang (vertebrae) atau bantalan ruas tulang belakang yang menyebabkan tekanan pada saraf. Selama operasi dekompresi, dokter juga dapat memperbaiki posisi saraf tulang belakang yang terkompresi dengan menyesuaikan serat saraf untuk kembali ke ruang sumsum tulang belakang. T

ulang belakang dan bantalan tulang belakang yang menjadi target operasi dekompresi seringkali tidak diangkat seluruhnya, tetapi hanya diangkat di tempat saraf yang menekan. Sedangkan pada operasi stabilisasi, setelah sayatan dibuat, dokter akan memasang alat penyeimbang tulang belakang di setiap ruas tulang belakang yang mengalami pergeseran.

Alat ini biasanya terbuat dari logam khusus yang dipasang menggunakan baut langsung ke tulang belakang. Setelah itu, dokter dapat menambahkan cangkok tulang ke bagian tulang belakang tersebut untuk mempercepat penyatuan atau penyatuan segmen tulang belakang yang menjalani stabilisasi.

Cangkok tulang ini bisa diambil dari tubuh pasien sendiri atau dari donor. Namun, pada pasien yang menjalani operasi dekompresi dan stabilisasi secara bersamaan, tulang yang diangkat dalam prosedur dekompresi dapat digunakan sebagai cangkok selama proses stabilisasi.

Dalam beberapa kasus, cangkok tulang dapat diganti dengan bahan sintetis sehingga penyatuan antar tulang belakang dapat berjalan lebih cepat. Setelah seluruh prosedur pembedahan selesai, dokter kemudian akan menutup area pembedahan menggunakan jahitan.

Area operasi juga akan ditutup dengan perban steril untuk mencegah infeksi. Pasien kemudian akan dibawa ke ruang perawatan untuk rawat inap dan pemulihan pasca operasi.

Setelah Operasi Tulang Belakang

Pasien umumnya akan tinggal di rumah sakit selama 2-3 hari. Selama masa perawatan dan pemulihan, pasien mungkin mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan di area operasi. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri untuk dikonsumsi selama rawat inap dan rawat jalan.

Selama masa pemulihan, baik di rumah sakit maupun di rumah, pasien dianjurkan untuk berlatih mobilitas atau gerakan dengan berjalan kaki. Umumnya masa pemulihan total pasien yang menjalani operasi tulang belakang ialah sekitar 6 minggu.

Namun, lamanya masa pemulihan ini tergantung pada seberapa parah rasa sakit dan kerumitan operasi tulang belakang yang dilakukan. Selain merasakan nyeri, pasien juga bisa merasakan nyeri dan kaku pada punggung yang menjalani operasi.

Untuk melatih tubuh kembali melakukan aktivitas fisik setelah masa pemulihan, pasien akan dibantu dengan fisioterapi. Jahitan dilakukan saat pembedahan, bisa menggunakan benang jahit yang bisa menyatu atau yang tidak bisa menyatu dengan jaringan tubuh.

Saat menggunakan jahitan yang tidak menempel pada tubuh, dokter akan melepas jahitan setelah luka operasi menutup. Dokter juga akan menjadwalkan pemeriksaan pasien secara berkala untuk memantau proses pemulihan selama rawat jalan.

 

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *