TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjawab kekecewaan selebritas Nikita Mirzani terhadap layanan isolasi mandiri di hotel bintang lima yang disebut-sebut kurang menyenangkan. Sandiaga menduga kondisi yang dialami Nikita merupakan kesalahpahaman.
“Yang terjadi di beberapa orang, seperti Nikita Mirzani, mungkin more exception atau kesalahpahaman. Bisa jadi layanannya yang memang kurang,” ujar Sandiaga dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 26 Juli 2021.
Nikita sebelumnya melakukan isolasi mandiri di salah satu hotel bintang lima setelah bepergian dari Turki. Nikita disebut-sebut mengalami pelayanan yang tidak sesuai standar.
Sandiaga menyatakan keluhan dari Nikita akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk mendorong hotel meningkatkan standar pelayanannya. Adapun layanan isolasi Nikita merupakan fasilitas yang dibiayai mandiri setelah selebritas itu tiba di Indonesia.
Sesuai ketentuan Satgas Covid-19, warga negara Indonesia (WNI) maupun WNA yang tiba di Indonesia setelah melakukan perjalanan dari luar negeri wajib menjalani karantina mandiri selama delapan hari. Karantina dilakukan di hotel-hotel yang telah ditunjuk pemerintah dengan biaya pribadi.
Sandiaga pun menceritakan pengalaman istrinya, Nur Asia Uno, dan anak bungsunya, Sulaiman, yang juga menjalani isolasi mandiri di hotel setelah bepergian dari Amerika Serikat. Ia mengatakan di masa karantina yang saat ini memasuki hari kedua, Nur dan Sulaiman belum mengalami kendala.
Bahkan keduanya menerima fasilitas lengkap, seperti penjemputan sampai tes kesehatan. “Begitu sampai di bandara, mereka langsung diantar menggunakan mobil yang disediakan hotel dan diantar menggunakan lift barang karena tidak boleh memakai lift tamu umum. Lalu mereka mendapatkan tes swab PCR,” ujar Sandiaga.
Menurut dia, ketentuan isolasi mandiri harus dijalankan oleh masyarakat sesuai ketentuan. “Karena semua harus ikut peraturan, baik itu pejabat, pebisnis, PNS,” tutur dia.